Berbicara tentang perjalanan ke Turki, pasti tidak lepas dengan bangunan-bangunan sejarah yang ada di dalamnya. Salah satu bangunan ikonik yang wajib kamu kunjungi ketika berkunjung ke Turki adalah Hagia Sophia.
Hagia Sophia ini merupakan sebuah tempat ibadah bersejarah di Istanbul, Turki, Eropa Timur. Dalam bahasa Turki, bangunan ini disebut dengan nama ‘Ayasofya’, dalam bahasa Latin disebut ‘Sancta Sophia’, dan dalam bahasa Inggris disebut sebagai ‘Holy Wisdom’ atau ‘Divine Wisdom’. Bangunan ini berdiri pada abad ke-6 sebagai Gereja Kristen Ortodoks pada masa Kekaisaran Bizantium.
Baca juga: Rumah Minimalis Modern dengan Bukaan Besar HM House – Samarinda, Kalimantan Timur
Arsitektur Hagia Sophia
Hagia Sophia memiliki ukuran panjang 269 kaki, lebar 240 kaki, dan atap kubah membentang 180 kaki di atas tanah. Bangunan ini didirikan dengan gaya basilika Kristen yang megah dan merupakan arsitektur Bizantium yang megah dan signifikan. Berikut adalah beberapa detail arsitektural bangunan Hagia Sophia.

Material Bangunan
Kaisar Justinian ingin membuat struktur bangunan yang dapat mewakili seluruh Kekaisaran Bizantium. Maka dari itu, material yang dipilih merupakan bahan dari setiap provinsi untuk membangun basilika. Beberapa material yang dipakai di antaranya adalah lantai marmer yang diproduksi di Anatolia (Turki Timur dan Suriah) dan batu bata pada dinding serta bagian lantai yang berasal dari Afrika Utara.
Denah Lantai
Denah bangunan Hagia Sophia hampir memiliki bentuk bujur sangkar. Secara detail, bangunan ini memiliki tiga lororong yang dipisahkan oleh kolom. Masing-masing lorong dilengkapi dengan galeri mosaik yang megah. Di atas galeri terdapat 40 jendela yang memberikan kesan atap bangunan melayang di udara.
Baca juga: Perumahan Minimalis Elegan CLR Residence – Manokwari, Papua
Kolom
Secara keseluruhan, Hagia Sophia memiliki 104 kolom. Banyak di antaranya terbuat dari batuan marmer yang diimpor dari Kuil Artemisi di Efesus— sebuah kota kuno di dekat Selcuk, Turki dan mesir.
Kubah
Nave utama ditutupi oleh kubah pusat yang berdiameter 107 kaki dan tinggi 180 kaki di atas tanah. Kubah ini ditopang oleh empat pendentif, salah satu penggunaan pendentif skala besar pertama. Hagia Sophia merupakan kubah gantung terbesar kedua di dunia, setelah Basilika Santo Petrus di Roma. Terdapat dua semi-kubah di kedua sisi, satu di altar dan yang lainnya di pintu masuk utama.

Mosaik
Hagia Sophia yang asli ditutupi oleh mosaik dan lukisan dinding Kristen. Namun, kemudian hiasan dinding tersebut kemudian ditutup oleh Turki Ottoman. Salah satu mosaik penting yang masih ada hingga saat ini adalah Perawan Maria dengan bayi Yesus di pangkuannya dengan latar belakang mosaik emas. Di atas pintu masuk Barat Daya ke Hagia Sophia adalah mosaik Perawan Maria dengan Kaisar Konstantinus, kaisar pertama Kekaisaran Bizantium, dan Kaisar Justunian I.
Baca juga: Rumah Kontemporer ARC House – Kupang, Nusa Tenggara Timur
Sumber:
1. www.britannica.com
2. www.masterclass.com