Bagi sebagian orang, memiliki rumah ramah pangan adalah sebuah impian. Terlebih memiliki rumah murah di lahan sempit dengan menggunakan jasa atau hasil desain dari seorang Arsitek.
Rumah memiliki berbagai fungsi yang utamanya sebagai tempat berteduh dan bernaung bagi individu maupun keluarga. Namun, sejatinya fungsi rumah tidak hanya terbatas pada aktivitas tersebut. Fungsi lain dari sebuah rumah adalah penghasil bahan makanan atau yang biasa disebut sebagai Rumah Ramah Pangan.
Baca juga : Mengulas Arsitektural Galeri Seni
Konsep rumah ini dapat didesain pada lahan yang sempit. Hal tersebut dilakukan dengan memaksimalkan ruang-ruang hijau yang tersisa dari bangunan inti. Konsep rumah ramah pangan memiliki peran penting di situasi genting. Misalnya ketika terjadi lonjakan harga bahan dapur seperti sayur dan bumbu, serta di situasi tak terduga seperti pandemi Covid-19.

Selain hal-hal di atas, konsep rumah ramah pangan memiliki segudang manfaat bagi penghuni maupun lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa manfaat dari konsep tersebut yang dapat dinikmati.
- Pemanfaatan ruang hijau yang tersisa dari lahan rumah menjadi kebun dapat menciptakan ruang terbuka hijau yang maksimal.
- Membuat banyak area resapan air hujan, untuk meminimalisir terjadinya banjir dan luapan air di sekitar rumah.
- Menambah estetika rumah dengan adanya tumbuhan-tumbuhan hijau serta dapat dikonsumsi.
- Suasana rumah tampak lebih sejuk karena pemandangan di sekitar rumah penuh dengan tumbuhan hijau yang juga mengeluarkan O2 dan menyerap CO2, bahkan meminimalisir panas matahari yang menyengat.

Baca juga : Mengenal Lebih Detail tentang Rooftop
Beberapa dari pembaca mungkin bingung terkait cara memanfaatkan lahan yang sempit namun ingin menerapkan konsep hunian ramah pangan. Berikut adalah beberapa teknik menanam di lahan yang sempit yang dapat diadopsi.

- Menggunakan Polybag, lalu di susun dibeberapa area lahan hijau yang terkena sinar matahari.
- Menggunakan cara hidroponik, namun cara ini agak sulit karena membutuhkan pipa paralon yang dirakit membentuk rak.
- Menggunakan cara biophonik, yaitu dengan membuat media tanam yang berbentuk kotak namun bisa diisi dengan beberapa jenis tanaman dan buah.
- Menggunakan cara vertikal garden, yaitu membuat media tanam yang membentuk ruang keatas, agar mendapatkan ruang tanam yang banyak, sehingga ada banyak tanaman yang bisa dipetik saat musim panen.
Baca juga : Menilik Detail Arsitektur Galeri Seni Sangkring
Sumber: