Ketahuilah bahwa saat ini perkembangan teknologi dan informasi terus mengalami peningkatan dengan pesat. Kemajuan tersebut tentu memberikan dampak langsung dan tidak langsung pada berbagai aspek kehidupan manusia.
Salah satu aspek yang terdampak adalah profesi arsitektur. Teknologi dan informasi digital semakin mempengaruhi arsitektur baik dalam proses perencanaan, perancangan maupun pembangunan.
Baca juga: Desain Gerbang Perumahan the Green Madani Bandung
Pengertian Arsitektur Digital
Arsitektur digital merupakan istilah singkat untuk menggambarkan pemakaian teknologi komunikasi dan informasi dalam proses perencanaan dan perancangan arsitektur secara keseluruhan. Hal tersebut tidak hanya menyangkut pada teknologi yang digunakan oleh arsitek dalam proses pembuatan desain. Akan tetapi juga berkaitan dengan teknologi informasi yang digunakan oleh arsitek untuk menyampaikan desain yang dibuatnya.
Mengapa Ada Pergeseran Teknologi?
Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi transformasi proses perancangan arsitektur, salah satunya adalah efisiensi. Bagi mahasiswa arsitektur tentu sangat memahami bahwa menggambar secara manual membutuhkan lebih banyak waktu dibandingkan menggambar dengan digital.

Terlebih ketika terjadi kesalahan dalam pembuatan gambar, maka teknik tradisional mengharuskan arsitek untuk menggambar ulang. Hal tersebut tentu terasa tidak efisien secara waktu, tenaga, bahkan biaya. Kesalahan dan kelalaian dalam proses menggambar manual juga lebih besar dibandingkan dengan gambar digital yang memiliki tingkat akurasi tinggi.
Baca juga: Kiprah Arsitek Perempuan dalam Profesi Maskulin, Arsitektur
Alasan kedua adalah teknologi digital mampu menawarkan berbagai pilihan untuk membantu kinerja arsitek. Pada mulanya, peran teknologi digital dalam bidang arsitektur hanya sebatas media gambar pengganti pensil, kertas, dan penggaris. Kehadiran BIM (Building Information Modeling) membuat teknologi digital menjadi proses yang bukan hanya menampilkan gambar, tetapi juga memberikan informasi terkait objek yang dibuat.
Kelebihan Arsitektur Digital
Penerapan disiplin ilmu ini memiliki berbagai kelebihan, di antaranya
Menyediakan Berbagai Pilihan
Arsitektur digital mencakup perhitungan canggih yang memungkinkan pembuatan desain yang tidak konvensional. Pembuatan simulasi dapat menggambarkan interaksi material, struktur, dan bentuk. Berkat perangkat lunak desain arsitektur, arsitektur digital memungkinkan seorang arsitek membuat bentuk bebas yang kompleks dengan meninggalkan geometri tradisional.
Bentuk bangunan juga dapat dibentuk sebagai simulasi dari berbagai proses yang unik. Dengan menggunakan simulasi, kontrol arsitek bukanlah pembentukan tetapi pilihan parameter simulasi. Alhasil, arsitek memilih salah satu bentuk yang ditawarkan oleh program tersebut.
Baca juga: Rumah Scandinavian Minimalis di Banguntapan, Bantul – YY House

Pengolahan Material Bangunan
Arsitektur digital membuka peluang untuk membangun gedung menggunakan material digital. Seperti membuat bentuk bangunan, bahan-bahan ini dapat dibuat dalam bentuk non-tradisional menggunakan perangkat lunak pemodelan 3D.
Saat mendesain objek atau bagiannya, materi digital dibuat bukan sebagai entitas yang terpisah, tetapi sebagai kumpulan unit yang disusun oleh algoritme dalam struktur tertentu. Bahan-bahan tersebut dibuat dengan printer 3D, laser, robot, dan sebagainya.
Baca juga: Mengapa Kamu Harus Menyewa Jasa Desain Rumah Profesional?
Akibatnya, arsitek memiliki kesempatan untuk mengontrol sepenuhnya proses desain bangunan. Arsitektur digital juga memungkinkan material tradisional seperti batu bata untuk digunakan dengan cara baru dan dalam bentuk yang tidak konvensional.
Efektivitas
Teknologi ini tentu menjanjikan efektivitas dalam proses pengerjaan desain. Hal ini karena proses simulasi memungkinkan pembangunan gedung berdasarkan parameter kinerja yang dibutuhkan di lapangan, misalnya dalam menilai kondisi iklim, biaya, ekologi, dll.
Kelemahan Penggunaan Teknologi Arsitektur Digital
Untuks saat ini, terdapat dua masalah utama yang menjadi kelemahan dari penggunaan teknologi arsitektur digital. Di antaranya adalah SDM dan biaya.

Teknologi yang maju tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mengingat material pembuatannya juga pasti lebih rumit dibandingkan dengan teknologi tradisional. Selain itu, teknologi ini mungkin belum tersedia di seluruh negara. Maka dari itu, proses distribusi akan memungkinkan kenaikan biaya dari teknologi itu sendiri.
Baca juga: Apotek Minimalis Modern Godean Sehat
Mengingat teknologi modern terus mengalami perkembangan, maka sumber daya manusia yang mengolah atau memanfaatkan teknologi tersebut juga harus terus melakukan pembelajaran. Dengan begitu, tidak seluruh SDM mampu memanfaatkan teknologi modern tersebut dengan optimal.
Sumber: