Pemasangan talang air terkadang bukan menjadi fokus utama ketika mendirikan sebuah rumah atau bangunan. Faktanya, saluran air berjalan beriringan dengan atap rumah. Selain dapat memperkuat karakter sebuah bangunan, talang air juga dapat meminimalisir kerusakan pada bagian-bagian rumah terlebih ketika hujan deras.
Sebelum memutuskan untuk memasangnya di rumah, kamu harus mengerti beberapa jenis talang air yang seringkali dipasang di bawah atap sisi bangunan. Berikut adalah beberapa jenis talang beserta kelebihan dan kekurangannya.
Baca juga: Renovasi Minimalis Rumah 2 Lantai di Bandung – T House
Kenapa Talang Penting?
Komponen rumah ini memiliki peran krusial dalam mengatur sirkulasi air hujan yang jatuh di atap rumah. Beberapa bentuk atap dengan kemiringan tertentu harus dilengkapi dengan talang air, seperti atap pelana, limas, dan sejenisnya. Terlebih jika kamu tinggal di daerah tropis seperti Indonesia yang memiliki curah hujan cukup tinggi.
Talang air merupakan jalan air layaknya pipa sehingga air hujan yang jatuh ke atap rumah dapat dialirkan sesuai ketentuan. Apabila talang air tidak dipasang, maka air hujan akan jatuh langsung dengan bebas dari atap dan menimbulkan rembesan pada plafon atau dinding. Rembesan yang tidak terkontrol nantinya akan menyebabkan konsleting maupun kerusakan partisi rumah.

Tipe-tipe Talang Air
Memilih jenis talang air tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Kamu perlu mengenal dan memilih jenisnya yang tepat untuk model dan karakter rumahmu, terutama bagiana tap.
Talang K Style
K Style merupakan jenis talang yang paling umum kita temukan di rumah-rumah modern. Jenis ini memiliki bentuk unik pada bagian tepi depan yang menyerupai cetakan mahkota rumah modern.
Talang ini memiliki bagian atas yang rata sehingga dapat dipasang ke papan tertentu di sekitar tepi atas rumah. Dengan begitu, talang akan menjadi rata dengan dinding sehingga air tidak dapat mengalir ke dinding rumah.

Kelebihan dari talang ini adalah murah, mudah dipasang, memiliki tampilan modern dan lebih tahan lama karena memiliki konstruksi yang kaku. Meskipun begitu, talang jenis ini cenderung lebih rentan terhadap korosi.
Baca juga: OASE Mushola Kontemporer di Kawasan Perumahan Farmhouse
Talang Half-Round
Jenis ini lebih banyak digunakan pada rumah-rumah tradisional. Sesuai dengan namanya, bentuk dari talang ini adalah setengah dari pipa melingkar dengan bagian atas terbuka untuk air. Talang ini cenderung lebih kasar karena biasanya terbuat dari tembaga. Beberapa material lain dari talang ini adalah alumunium, viniyl, dan baja galvanis.
Talang ini dipasang sedikit berbeda dengan talang biasa. Pertama, talang dibieri braket dan dipasang ke rumah di sepanjang tepi atap. Setelah itu, talang dijatuhkan ke tempatnya dan diamankan. Terkadang jenis ini membutuhkan perangkat keras tambahan untuk menjaganya tetap aman di rumah.

Talang Half-Round memiliki kelebihan seperti tampilan yang tradisional, lebih mudah dibersihkan, meminimalisir korosi, dan kecil kemungkinan mengalami penyumbatan. Meskipun begitu, jenis ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti proses instalasi yang lebih rumit, tidak efisien ketika hujan lebat karena tampungan air lebih sedikit, dan lebih berat.
Talang Box
Jenis talang populer selanjutnya adalah talang box atau kotak. Talang ini memiliki ukuran yang lebih besar dan banyak digunakan untuk bangunan komersial atau industri. Talang kotak dirancang untuk menangani jumlah air yang lebih besar. Semakin besar atap, maka semakin besar air yang akan dialirkan sehingga membutuhkan talang yang lebih besar seperti talang ini.

Jenis ini tidak tergantung di tepi atap, tetapi terselip di bawah sirap di atap. Maka dari itu, talang ini perlu dipasang ketika proses pembangunan. Hal ini dapat memastikan abhwa tidak ada air yang masuk ke gedung di sepanjang tepi atap.