Tips mushola di rumah – Mushola merupakan ruang beribadah yang bagi sebagian umat muslim mungkin harus dimiliki di dalam rumah. Tempat ini dapat digunakan secara pribadi maupun bersama-sama dengan anggota keluarga. Terutama di bulan Ramadhan ini. Beberapa keluarga mungkin akan mempertimbangkan fungsi mushola sebagai tempat tarawih berjamaah bersama anggota keluarga.
Baca juga: Interior Scandinavian Rumah Farmhouse dengan Mezanin
Untuk memiliki sebuah ruang ibadah yang ideal, apa sih tips yang dapat diadopsi?
Tentukan lokasi strategis
Idealnya, mushola berada di lokasi yang mudah dijangkau oleh seluruh penghuni rumah. Maka dari itu, mushola dapat diletakkan pada bagian dalam maupun samping rumah.
Sebelum melakukan ibadah, tentu kita perlu melakukan pembersihan terlebih dahulu dalam hal ini adalah berwudhu. Maka dari itu, idealnya mushola ditekkan pada area yang dekat dengan sumber air sebagai area wudhu. Pastikan air tidak menyiprat ke bagian dalam mushola, sehingga kamu perlu memberikan jarak yang cukup atau memberikan sebuah partisi.
Pastikan arah kiblat
Untuk beberapa penghuni rumah baru, mungkin terdapat kesulitan untuk menentukan arah kiblat. Berbeda dengan rumah yang sudah lama dihuni. Kamu dapat memanfaatkan berbagai teknologi seperti kompas maupun handphone untuk menentukan arah kiblat yang tepat.
Baca juga: Renovasi Rumah Minimalis Lahan Sempit di Area Perkampungan
Tentukan ukuran yang sesuai
Ukuran mushola yang ideal diperoleh ketika seluruh anggota keluarga merasa nyaman ketika melakukan ibadah secara berjamaah di mushola tersebut. Maka dari itu, penting untuk memperkirakan kebutuhan ruang dengan jumlah anggota keluarga inti yang akan menggunakan fasilitas tersebut.

Rata-rata, untuk keluarga dengan jumlah empat orang (Ibu, Ayah, anak laki-laki, dan anak perempuan) akan membutuhkan mushola dengan ukuran 12m2. Akan tetapi, ukuran tersebut tidak harus menjadi patokan wajib, kamu bisa menyesuaikan dengan ruangan yang tersedia dan juga jumlah anggota keluarga.
Perhatikan sirkulasi udara
Sebenarnya tidak hanya mushola saja, seluruh ruangan di dalam sebuah rumah hendaknya memiliki sirkulasi udara yang baik. Dalam hal ini, mushola merupakan area yang tidak terlalu luas dan akan digunakan oleh seluruh penghuni rumah secara bersamaan. Maka dari itu, sirkulasi udara menjadi salah satu pertimbangan utama ketika merencakannya.
Baca juga: Renovasi Minimalis Rumah 2 Lantai di Bandung – T House
Berdasarkan pengalaman, beberapa mushola terasa pengap. Bisa karena bau karpet, maupun bau kain yang terasa apek karena digunakan secara bergantian. Untuk meminimalisir hal tersebut, maka sirkulasi perputaran udara di dalam ruangan perlu diperhatikan.
Akan lebih baik apabila mushola memiliki pintu yang dapat terbuka dengan lebar, sehingga di pagi hari dapat dibuka untuk memperoleh udara bersih dan sinar matahari. Dengan begitu, mushola tidak akan terasa pengap ketika digunakan.
Pilih interior seminimal mungkin

Mengingat mushola merupakan sebuah ruangan ibadah untuk mendekatkan diri manusia dengan Tuhan, maka kekhusyukannya perlu dipertimbangkan. Pastikan untuk meletakkan furnitur tambahan secukupnya dan tidak berlebihan.
Baca juga: OASE Mushola Kontemporer di Kawasan Perumahan Farmhouse
Dengan begitu, dekorasi di dalam ruangan tidak terasa penuh dan sesak. Sehingga, proses ibadah menjadi lebih khusyuk dan nyaman.
Sumber: